Apa yang dimaksud dengan Indikator?
Indikator
secara Bahasa merupakan Kata Subjek dari Kata Sifat indikasi. Imbuhan akhiran
-or biasanya digunakan untuk hal-hal yang merujuk pada pelaku, pekerja, atau
yang melakukan. Seperti halnya Kontraktor, Eksekutor, Collector, Surveyor, dan
lain sebagainya. Indikasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu
tanda-tanda yang menarik perhatian atau suatu petunjuk. Berindikasi dapat juga
diartikan sebagai hal-hal yang mempunyai petunjuk dan Mengindikasikan adalah
memberi tanda atau petunjuk, sesuatu hal yang dapat memberikan atau menjadi
petunjuk atau keterangan. Dengan kata lain, indikator adalah suatu hal yang
dapat memberikan indikasi, petunjuk, atau keterangan.
Pada
penggunaannya dalam bisnis forex, Indikator adalah alat bantu kita dalam
menterjemahkan chart atau pergerakan market ke bentuk yang lain, yang diyakini
dapat memudahkan kita dalam memahami kemungkinan besar market akan bergerak
kearah mana. Setiap Indikator akan memiliki karakteristik masing-masing dalam
menampilkan informasi chart atau market. Setiap indikator juga memiliki “bahan”
yang berbeda dalam me-ramu pembuatannya. Sebagai contoh indikator Moving
Average yang menggunakan pergerakan rata-rata dari pembentukan candlestick.
Moving Average yang terbentuk dalam menampilkan chart dalam bentuk yang lain,
yaitu garis. Setiap indikator akan memiliki wujud atau bentuk yang
berbeda-beda.
Bentuk
yang dimiliki indikator ada yang menyatu dengan chart dan ada pula yang
memiliki jendela sendiri. Ketika Anda ingin menggunakan suatu indikator,
alangkah lebih bijaksana jika Anda pelajari dan pahami terlebih dahulu mengenai
bagaimana karakteristiknya dan untuk apa kegunaannya. Hal ini agar
meminimalisir kesalahan teknis dalam penggunaan indikator tersebut.
Perlu
di ingat, proses pembuatan dan pembentukan indikator adalah berdasarkan chart
atau market yang berjalan. Pada perdagangan di bawah Era Tahun 1800-an masih
belum ditemukan sistem chart MT4 dan platform perdagangan lainnya. Maka perlu
kita garis bawahi, market-lah yang tercipta terlebih dahulu, baru-lah kemudian
dikembangkan dengan adanya chart dan lain sebagainya termasuk indikator. Maka,
pada intinya indikator terbentuk mengikuti pergerakan market, bukan sebaliknya
market akan mengikuti pergerakan indikator.
Banyak
sekali ditemukan kejadian dimana seorang trader mengikuti dan sangat meyakini
indikator (mungkin karena ia membelinya dengan harga sangat fantastis).
Kemudian, ketika indikatornya menunjukkan kesalahan teknis (false signal) ia
pun marah-marah kepada si penjual indikator. Semoga dengan membaca postingan
ini, Anda tidak akan menjadi seperti dia. Anda harus benar-benar memahami
secara mendalam untuk apa suatu
indikator itu diciptakan.
Kita
tidak dapat menelan mentah-mentah informasi yang ditampilkan oleh suatu
indikator. Tekankan sekali lagi pada diri kita, bahwa indikator adalah “alat
bantu” kita dalam memahami “KEMUNGKINAN
BESAR” market akan kemana, bukan “MEMASTIKAN”
market akan kemana. Jadi, pada akhirnya keputusan open posisi akan kembali kepada
diri kita masing-masing. Bagi saya, hal yang lebih penting dari analisa
menggunakan indikator adalah seberapa jeli dan disiplin kita dalam menerapkan
Money Management dan seberapa tangguh kita dalam menguasai Psikologi Trader
kita. Ketika kita dapat dengan disiplin menguasai kedua hal tersebut, maka
dengan menggunakan indikator apapun kita bisa menghasilkan dengan konsisten.
Jika
kita kembali pada penjelasan bahwa perdagangan sudah ada sejak sebelum jauh
dari Tahun 1800-an, maka dapat kita simpulkan bahwa dengan adanya Chart saja
kita sudah sangat dibantu. Bayangkan jika kita trading pada jaman masih belum
ditemukannya Chart?Bagaimana cara kita menganalisa market?Maka kita akan murni
menganalisa Fundamental, kan?
Nah,
bisa dikatakan pula bahwa sejatinya Chart juga merupakan salah satu dari
indikator itu sendiri. Chart adalah induk dari segala indikator-indikator
turunannya. Tanpa chart, maka indikator yang lainnya pun belum tentu akan dapat
diciptakan.
Demikian
sekiranya yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga dapat
mencerahkan Anda dalam memahami apa sejatinya indikator itu. Agar dikemudian
hari Anda tidak terjebak pada posisi tidak menyenangkan kemudian Anda akan
menyalahkan indikator atau bahkan menyalahkan orang lain. Semoga Anda dapat
memahami karakteristik Anda terlebih dahulu, sehingga Anda akan dapat menemukan
indikator apa yang akan cocok dengan karakteristik Anda.